Peringati Hari Pahlawan, Puluhan Anak SD di Rejoso Tanam Bibit Mangrove

0

desabisa.com – Sabtu (10/11) ratusan anak-anak Desa Jarangan dan Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan, memperingati Hari Pahlawan dengan melakukan aksi penanaman bibit mangrove di Kawasan Rejoso Mangrove Conservation (RMC).

Kegiatan ini diinisasi oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) dua desa tersebut dengan harapan agar anak-anak memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan pesisir. Selain anak-anak yang notabenya masih berada pada jenjang Sekolah Dasar, aksi ini juga didatangi oleh beberapa tamu dari luar desa.

Kegiatan dimulai sejak pukul setengah tujuh pagi. Seluruh peserta diajak naik perahu nelayan dari Desa Jarangan ke muara sungai Sungai Rejoso. Jarak yang dapat ditempuh berkisar 15 menit. Pada saat setengah perjalanan, peserta dapat menikmati hamparan pohon mangrove yang berjajar dengan asri. Pohon-pohon tersebut tumbuh cukup lebat hingga membentuk semacam kanopi yang membuat teduh bibir sungai. Jika di ibaratkan, pemandangan yang disuguhkan nampak seperti Sungai Amazon yang terdapat di Amerika Latin.

Sesampai di muara sungai, para peserta diajari oleh Pokdarwis tentang cara menanam bibit mangrove. Setelah proses pembelajaran selesai, para peserta secara serentak menanam bibit yang telah disediakan. Mereka menanam diatas lumpur pantai yang telah disiapkan untuk ditanami.

BACA :  Semua yang Harus Kamu Tau tentang Desa Unik Ini, Desa Podokoyo

Ketua Kelompok Mangrove, Adenan, mengatakan, sebanyak 1.500 bibit mangrove telah di persiapkan oleh Dinas Kehutanan untuk ditanam di kawasan pesisir Rejoso Mangrove Conservation (RMC). “Harapannya dapat mencegah erosi dan abrasi pantai juga sebagai daya tarik serta nilai ekonomi yang besar untuk Tempat Wisata,” Ujarnya saat ditemui di sela-sela aksi penanaman.

Salah satu penggiat mangrove lainnya, Ilyas, juga menegaskan bahwa penanaman mangrove di RMC ini ditujukan untuk kelestarian lingkungan yang dapat dinikmati secara keberlanjutan. “Penanaman bibit mangrove ini sangatlah penting untuk dilakukan, agar hutan mangrove ini bisa terus dilestarikan untuk bisa dinikmati oleh anak cucu kita nanti,” Tegas Ilyas yang juga sebagai Ketua HNSI Kabupaten Pasuruan.

Melihat suasana yang begitu meriah, Kepala Desa Patuguran, Hasan Husni, menyatakan siap untuk mendukung segala kegiatan yang akan digencarkan di RMC. Menurutnya, lokasi ini sangat baik untuk dijadikan destinasi wisata. Ia mengatakan: “Melalui Dana Desa saya sudah menganggarkan agar Rejoso Mangrove Conservation ini menjadi Tempat Wisata yang layak untuk dikunjungi dan dinikmati oleh masyarakat luas.”

Penanaman bibit mangrove ini dilakukan oleh sejumlah siswa dan siswi dari SD Jarangan II dan SD Patuguran, Mahasiswa Yudharta, dan Masyarakat Desa Jarangan dan Desa Patuguran. Pada kesempatan ini juga turut hadir Komunitas Averroes dan Forum Lingkungan Hidup.

BACA :  Podokoyo, Desa Wisata Berbasis Kebudayaan

Atika siswa kelas 4 yang berumur 9 tahun ini mengatakan, bahwa ia sangat senang sekali bisa menanam bibit mangrove dan ini baru pertama kalinya. Dengan wajahnya yang polos, Ia cukup giat mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan. Walaupun di tengah kondisi tanah yang berlumpur, ia masih menyempatkan berlari-lari bersama teman-temannya untuk mengambil mangrove yang berada di perahu.

Kegiatan penanaman bibit mangrove ini ditutup dengan makan bandeng bakar bersama. Sebanyak kurang lebih 30 ikan bandeng disiapkan oleh panitia. Makan bersama ini dilakukan di dekat muara sungai dengan suasana sejuk di bawah pepohonan mangrove.

Berlangsungnya kegiatan ini merupakan bagian dari perencanaan yang telah disusun oleh Pokdarwis RMC. Melalui fasilitasi kegiatan oleh Komunitas Averroes yang bekerjasama dengan Sampoerna untuk Indonesia pada Program PADI II, Pokdarwis RMC menyadari bahwa hutan mangrove  juga dapat menjadi potensi untuk pengembangan Agrobisnis dan Agrowisata.

Artikel ini telah ditayangkan di situs padi.averroes.or.id dengan judul yang sama.

Author: Redaksi